
Entahlah
tidak diketahui dengan pasti, siapa pertama kali meluncurkan jenis kendaraan
hiburan ini. Yang jelas kendaraan mainan ini menyehatkan serta seru dan
menyenangkan ini. Menurutku ini adalah hasil kreativitas seseorang setelah
lihat & terinspirasi odong-odong. Atau kereta-kereta di jalanan kampung
yang dimodivikasi dari mobil-mobil lawas, yang banyak berseliweran di berbagai
kampung di kota-kota di Indonesia.
Untuk
Mobilicak atau sepeda tandem ini pengembangan dari odong-odong yang khusus
diperuntukkan anak-anak. Biasanya berisi dua orang penumpang sampai delapan,
yang mengayuh bersama. Dengan dihiasi berbagai lampu yang berwarna-warni. Dan
menimbulkan keseruan untuk ditunggangi, apalagi bisa buat photo spot yang
menarik, karena kaya akan ornament dan hiasan khas.
Kalau
odong-odong biasanya berupa 4 buah boneka berbentuk binatang yang bisa
ditunggangi dan dikayuh sepeda serta ada musik anak-anak yang mengiringi
sebagai penarik, dan juga berkeliling kampong. Biasanya ada lagu-lagunya
anak-anak yang diputar. Maka anak balita mana yang tidak ingin naik
odong-odong. Pasti mereka dengan setia menunggu odong-odong lewat di depan
rumah. Begitu juga dengan Raisha (anak perempuanku semata wayang). Awalnya dia
nggak berani naik odong-odong, waktu itu umurnya baru 2.5 tahun. Setelah usia 3
tahunan barulah ia berani, dan sekali merasakan asyiknya naik odong-odong, wah
dia langsung menjadi pelanggan tetap. Sehingga setiap ketemu odong-odong
pastilah dia merengek minta naik, walau sekejap. Saat ini, ketika usianya sudah
4.5 tahun, tubuhnya yang bongsor, membuatnya ditolak oleh tukang odong-odong
yang bentuk dudukan bonekanya kecil, karena bisa patah kalau dinaikin Raisha.
Sedangkan yang besar jarang sekali ada. Jadilah Raisha sendiri sekarang agak
malu kalau naik odong-odong. Karena dibilang dia sudah besar. Padahal setiap pagi
dan sore ia menjadi pelanggan setia odong-odong yang lewat di depan rumah.
Odong-odong
sendiri menurut kovoid.blogspot.co.id. berasal dari Sunda yang berarti
sisingaan (berupa sepasang singa boneka) yang dipanggul dan dimainkan sore hari.
Biasanya beberapa pemuda memanggul boneka yang diarak di jalan. Dan ada anak
kecil yang menungganginya. Dari sinilah kemudian menjadi odong-odong yang
dikayuh menggunakan sepeda yang berpedal. Konon sejak awal tahun 2000an,
Helicak terus berkembang, dan hingga saat ini sudah hampir seluruh Jawa di
setiap alun-alun kota dan pusat keramaian, pasti ada kendaraan ini.
So...jangan lewatkan, kendaraan ini. Karena di
setiap tempat keramaian atau tempat wisata, pasti ada kendaraan ini. Bahkan kendaraan-kendaraan
ini menjadi ikon-ikon di beberapa tempat wisata dengan cirri kekhasannya
masing-masing. Kalau kalian menikmati bersama keluarga atau pasangan, pasti
sangat asyik dan seru. Apalagi ini Cuma ada di Indonesia, berbeda sekali dengan
kendaraan Thuk-Thuk yang ada di Thailand (digerakkan oleh mesin mobil). Kalau ini
pake energy manusia bro. sehat dah pokoknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar