Sunday, May 25, 2025

Find Me

Kamis, 03 November 2016

The True Love

Cinta Sejati hadir, biasanya ketika untuk pertama kalinya kita merasakan jantung berdebar kencang, bahkan berhenti berdetak untuk beberapa saat. Lidahpun terasa kelu, serba salah tingkah (hingga merasakan seluruh tubuh tidak berfungsi secara sempurna). Namun, cinta sejati jua, yang membuat kita mampu merangkai kata-kata indah, membuat kita selalu bersemangat, optimis bahkan berani dalam segala hal dan situasi.
Tapi Cinta Sejati tidak sesederhana itu. Cinta Sejati seharusnya tanpa syarat. Seperti cintanya Wardhah Hani sama Illahi Rabbi. Beliau lantunkan dalam bait-bait syairnya. "aku mencintai-Mu ya Allah hanya mengharap ridhoMu, jadi jika aku mencintai-Mu karena takut akan nerakamu, maka masukkan aku ke neraka-Mu, dan jika aku mencintaimu karena surga-Mu maka jangan Kau masukkan aku ke dalam surga-Mu". Begitulah gambaran Cinta Sejati dari seorang hamba kepada Tuhannya Sang Pencipta. Tanpa pamrih dan tidak mengharap balasan apapun, apalagi tuntutan.
Bagaimana Cinta Sejati antar manusia. Baiklah, coba kita renungkan lagi, Allah SWT menganugerahi perasaan cinta, tetapi tidak banyak yang mampu memaknai cinta dengan benar. Sehingga tidak sedikit di antara kita yang kecewa, sakit hati, bahkan bunuh diri atas nama cinta.
Ya...Cinta Sejati antar manusiapun seharusnya tanpa syarat. Ketika kita mencintai seseorang (when we fall in love with someone). Maka, seharusnya kita tidak berharap apapun dari orang yang kita cintai kecuali kebahagiaan dari orang yang kita cintai. Sehingga apapun yang kita lakukan, hanya agar orang yang kita cintai bahagia, tidak ingin membuatnya sedih apalagi kecewa. Kita akan melakukan segala sesuatu yang terbaik demi orang yang kita cintai (bahkan sebelum orang yang kita cintai mengutarakan keinginannya, kita sudah dapat memperkirakan dan mempersiapkan terwujudnya).
Contoh sederhana, jika kita janjian dengan Cinta Sejati kita, Maka kita akan melakukan persiapan sebaik mungkin. Bahkan beberapa saat sebelum nya kita udah stand by, tidak mau membuatnya menunggu, apalagi menggagalkannya. Makanya, jika memang benar cinta sejati, pastinya akan terus berusaha agar tidak membuat cintanya bersedih, kecewa apalagi sakit hati.
Kitapun tidak layak menuntut ini atau itu, apalagi memberatkan dan di luar kapasitas kemampuan orang yang kita cintai. Kita seharusnya mencintainya dengan tulus apa adanya bukan ada apanya (bukan karena keelokan rupa atau keindahan ragawi) apalagi materi. Karena itu semua tiada abadi. Bagaimana jika itu semua sudah berlalu seiring bertambahnya usia dan menurunnya produktifitas. Pastilah Cinta itu akan berkurang, luntur bahkan musnah, seiring munculnya keluhan-keluhan (kurang inilah, kurang itulah).
Cinta Sejati juga seharusnya tidak harus saling memiliki. Artinya ketika kita mencintai seseorang bukan berarti kita sudah atau harus memilikinya. Kalau kita sudah memiliki hasrat memiliki terhadap orang yang kita cintai. Berarti itu pamrih atau bersyarat. Beresiko besar, kenapa? Jika cinta kita ditolak, atau orang yang kita cintai memilih orang lain. Bukankah kita akan merana dan kecewa. Seharusnya kita merelakannya demi kebahagiaan orang yang kita cintai.
Bagaimana dengan kita yang sedang menjalin hubungan atau memiliki ikatan dengan seseorang. Tentu saja sama, cobalah kita belajar untuk mencintainya dengan sepenuh jiwa raga (bahasanya pujangga). Memupuk dan memeliharanya menjadi Cinta Sejati yang sesungguhnya. Sehingga, jika Cinta Sejati itu telah terwujud, Maka, seharusnyalah kita selalu mengupayakan kebahagiaanya, apapun yang terjadi. Karena kebahagiaanya adalah kebahagiaan kita. Sehingga jika dalam perjalanan, ternyata memilih yang lain sebagai pendamping hidupnya. Maka dengan segenap jiwa raga pula kita menerimanya. Karena, Cinta Sejati tanpa syarat, tanpa mengharap pamrih apapun dari orang yang dicintainya. Kecuali kebahagiaan dari orang yang kita cintai. Walaupun sakitnya tidak hanya "di sini" (dimana-mana). Dengan lapang dada kita merelakannya demi melihatnya bahagia dengan pilihannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By