Biarlah memori terpendam rapi
Bersama impian dan khayalan
Kini di awal masa
Beriirn terbitnya sang surya
Kan kubuka lembaran baru
Kan kuhiasi warna pelangi
Kan kutulis jejak prestasi
Menyongsong hari penuh arti
Hidup, belajar, berjuang...
Hingga penat lumuri badan
Lumer pekatnya kebodohan
Cair bekunnya perasaan
Hangat senyuman menebar
Supaya hidup hayat di badan
Lega nafas terhembus
Kokoh kaki berpijak
Ringan langkah terbentang
Siaga menerjang rintangan
Masa tahun baru riang
Menyentuh setiap rasa manusia
Menggema di segenap jagat raya
Memercik indah bunga api di angkasa
Mewarnai maya pada
Dari margin terluar hingga ke inti terdalam
Dari pedalaman hingga kota besar
Dari terbawah hingga teratas
Dari sederhana hingga istimewa
Dari sibelia hingga lansia
Semuanya larut dalam suasana
Rayakan hari suka cita
Bertekat sambut isi dunia
Lupakan masalalu tatap masa depan
Seakan alpha bahwa peredaran masa
diatur-Nya
Seharusnya hati masih di sanubari
Melihat senyatanya yang hakiki
Terpancar jelas memaknai
Sesungguhnya semesta menangis
merajuk
Menegur setiap insan yang seringkali
lupa
Keberadaan Tuhannya
01
Januari 1993
Keterangan: Sejak dulu seringkali
menulis puisi pada saat momen tertentu. Seperti pada malam tahun baru. Maklum
saya tinggal di kampung dengan segala keterbatasan. Sehingga jika ada moment
seperti itu, hanya berdiam diri di rumah, dan mendengar kabar keramaiannya saja,
tampa mampu menikmatinya. Saya pikir masih banyak yang berperilaku sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar